Pages

Wednesday 9 November 2016

Vana Ilusion

Lihatlah pada pagi!
Bersamanya hadir cahaya yang menghangatkan di kala dingin menggigit
Oh!
Putaran waktu lebih cepat dari sebelumnya tanpa disadari
Bahkan matahari lebih giat di bandingkan berputarnya jarum jam yang menggantung di dinding rumah
Aku masih diam di sini
Memperhatikan setiap gerak yang hadir tertangkap mata
Satu per satu kupastikan dengan saksama
Ternyata itu bukan kau!
Walau hanya sekelebat saja, lagi-lagi itu bukan kau
Aku ingin bertanya namun semua kata seakan terkurung
Tak mampu meluncur seperti curahan hujan yang menerpa bumi, mereka lepas tanpa batas
Sedangkan aku terbatas!
Vana ilusion
Kau mimpi yang sia-sia
Kehadiranmu tak bisa ada sampai aku terjaga
Kau yang tak seharusnya aku gapai
Mengejarmu hanya percuma
Seharusnya pipiku ditampar agar kembali pada kesadaran yang nyata
Vana ilusion
Itulah kamu!


Saturday 5 November 2016

Ditegur Allah Melalui Orang Lain




Kesalahan itu tidak pernah terlihat di depan mata jika kita yang melakukannya. Seperti kata pepatah, "Gajah di depan mata tidak terlihat, namun semut di gunung jelas tampak." Ah, entahlah bagaimana isi pepatah tersebut, poinnya adalah kesalahan orang lain sekecil apapun akan selalu terlihat, sedangkan kesalahan diri sendiri tidak pernah disadari.
Lalu jika Allah masih sayang dengan kita, Dia tidak akan membiarkan hamba-Nya. Tersesat-dan-tersesat.
Jauh di dasar hati seorang hamba, ia tidak ingin mengkhianati Tuhannya. Menjadi sombong ataupun serakah terhadap apa yang Dia titip.
Bagaimana kasih sayang Allah itu muncul?
Yaitu dengan menghadirkan orang-orang yang peduli untuk kebaikan kita.
Diingatkanlah melalui lisan seseorang, padahal nyatanya Allah yang menggerakkan hatinya untuk mengingatkan saudaranya.
Jika diingatkan, tidak perlu marah.
Karena sejatinya, Allah yang mengingatkan.
Kita hanya perlu bersyukur karena masih ada orang-orang yang peduli tidak hanya dengan kehidupan kita di dunia, tapi kelak di akhirat. Jika seseorang mengabaikanmu dalam melakukan kesalahan, maka sudah jelas rasa kasihnya perlu dipertanyakan sebagai seorang saudara seiman.


Allah Al-Musta'an ketika nurani masih berbisik lirih untuk diselamatkan dari kekeliruan menjalani hidup.