Pages

Thursday 29 January 2015

Ih, Nikah Muda?

Sumber Foto : www.zona-remaja.com


Oleh : Dinda Lindia Cahyani
29.01.15
Cileungsi, Bogor - Indonesia

Sebenarnya saya tidak tahu harus mengawali tulisan ini dari mana. Yang jelas, kata para senior, kalau ingin punya ciri khas dalam tulisan harus sering menulis dengan cara mengalir saja. Baiklah, saya akan menulis apa yang sekarang saya pikirkan.

“Ih, apaan nikah muda? mau ini, mau itu ada yang larang. Gak bisa berbuat apa-apa. Nanti, masih muda udah punya anak. Oh, My God. Susah mau apa-apa juga”. Seru temanku saat membicarakan masalah nikah.

Tuesday 27 January 2015

Eksistensi Menulis dan Membaca

Jika ditanya, “Untuk apa kamu menulis?” pasti banyak jawaban yang berbeda-beda. Tapi, dasarnya mereka ingin tulisan mereka menyebar di antara semua orang. Mereka, termasuk saya, mengharapkan eksistensi dari tulisan itu sendiri.
Ali Radhiallahu Anhu pernah berkata

Pertengkaran Kecil

Dinda L Cahyani & Resni Gusmiati

Oleh : Dinda Lindia Cahyani, IDFAM3210U

“Res…., Kamu kenapa?”. Tanyaku.
Beberapa hari ini Resni menjauhiku. Entah, apa yang membuatnya bersikap seperti itu. Aku mencoba menyelidik karena merasa tak nyaman dengan sikapnya yang menurutku berubah.
“Gak apa-apa”. Jawabnya ketus.
Hari-hari pun berlalu. Aku

Monday 26 January 2015

Berawal dari sebuah status

Hari ini, aku tak bermaksud membuat sebuah  karya yang dirangkai untuk menjadi cerpen, atau puisi. Hanya ingin sedikit berbagi untuk mengulas pembahasan yang mungkin bisa menginspirasi.
Bukan, maksud judulku bukan status di KTP, atau bahkan status sosial di masyarakat awam. Namun, semuanya berawal dari status di facebook.
Entah siapa yang pertama kali mengenalkan pada facebook.

Sunday 25 January 2015

Masa Depan Adik

Masa Depan Adik
Kak
Terangkan zaman ini
Banyak lagu tak pantas adik dengar
Bahkan mengganggu waktu untuk belajar
Adik risau dari pagi dini hingga senja hari
Takut mimpi-mimpi adik menjadi buyar
Kak

A Letter From My Friend



I'm not the person you knew before
We've joined together as collage fellow
As the new year begin

Wajah Terakhir Ayah

Wajah Terakhir Ayah
Teduh, Mendung yang menyembunyikan sinar surya hari ini. Sedikit siraman gerimis dari langit yang entah berduka. Sepasang mata terus memperhatikan Merry dari jarak dekat. Dengan waktu yang cukup lama dia menunggu Merry. Akhirnya menyentuh pundak Merry, seorang anak yang kini berada dihadapan pusara ayahnya.

Saturday 24 January 2015

Cianjur Bersemi


Sempurnakan Agamaku

“Sempurnakan agamaku?”
Perlahan tapi pasti dia berjalan menyusuri jalan kecil dipinggiran sungai yang agak jauh dari pemukiman penduduk. Jalannya mengendap-endap seakan takut ada yang mengikuti dan mengetahuinya. Hanya dengan penerangan dari cahaya bulan tampak sesosok perempuan berdiri dibawah pohon maple yang sesekali daunnya berjatuhan. Seorang perempuan dengan kimono merah dan rambut yang sengaja digerai melambaikan tangan kearahnya. Dia bergegas mendekati perempuan tadi.