Pages

Monday 22 May 2017

Dear Future Husband

google.doc


A poem

By : Dinda Lindia Cahyani

In the name of Allah, the beneficent and the merciful

I don't need someone who only gives me money to treat my skin.
There should be someone who cares about my deen, and knows how to lead his wife into Jannah of Rabbul 'aalamin, and becomes a great father for his children then.

Someone who stands by my side in the marriage
Not only keeping relationship without any barrier
But also asking me to get married

You know brother ...
Maybe this sounds funny
But i won't burden you about the dowry
Or ask you to have a big marriage party

So just step forward and ask my guardian
Make it worthy with halal reunion
Between you and i that have been in separation

It is my dream
Can you reach it for me?

From your future wife to be!

26 Sya'ban 1438 H

Saturday 20 May 2017

Perang Pemikiran

بسم الله ...

Hari ini, kita berada dalam masa di mana tulisan lebih tajam dari pedang. Di mana tulisan lebih berbahaya daripada bom. Bom bisa menghancurkan satu wilayah atau satu negara saja. Namun tulisan, bisa merusak penduduk di negara-negara lainnya.

Maka dari itu, tetaplah berpegang pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, bukan pada novel atau tulisan motivator sekaliber dunia.

Karena tulisan manusia itu terkadang dicampuri bisikan syetan dan hawa nafsunya. Namun dasar Al-Qur'an merupakan firman Tuhan Yang Mulia. Sunnah Rasulullah pun merupakan bimbingan wahyu-Nya.

Saat ini, khususnya di Indonesia. Kita tidak berperang dengan menggunakan senjata kimia, pedang atau senjata berpeluru timah.

Namun, senjata kita adalah tulisan yang digunakan dalam perang pemikiran. Bisa saja kita meninggal dalam peperangan ini. Jangan salah, seseorang bisa dipenjarakan karena tulisannya. Atau dianugerahi kemewahan untuk menyanjung pengorbanannya.

Apakah kita akan mati dengan meninggalkan tulisan kebaikan yang mengingatkan manusia pada Rabb yang Esa.

Ataukah mati dalam kemurkaan-Nya karena menyesatkan dari jalan-Nya.

Hidup itu pilihan. Dan Allah mengilhamkan kepada jiwa kita jalan kejahatan dan jalan ketakwaan, lihat Qs. Asy-Syams ayat 8

Maka apakah kita akan memilih untuk berbuat jahat? Atau menjadi yang bertakwa sesuai tuntunan-Nya?

Well, everyone!
Setiap diri kita yang sudah menjadi mukallaf (Orang terkena taklif "beban syariat") maka wajib untuk diri kita dalam menyeru manusia ke jalan Allah dengan cara yang baik, dengan hikmah!

Untuk sementara ini, kita perangi pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari islam. Pemikiran yang berasal dari manusia yang angkuh dengan perintah Allah. Manusia yang menganggap hukum buatannya lebih baik dari hukum Allah. Perangi dengan tulisan kita. Demi lafadz :
 لا اله الا الله محمد الرسول الله ...

Wallahu a'lam bi Ash-Showaab

25 Sya'ban 1438 H