Pages

Sunday 18 December 2016

Love is punishment

Cinta itu ...
Kamu
Aku
dan Allah ...
Namun aku tak tahu siapa yang akan menjadi "kamu" di antara aku dan Allah yang kelak akan kusebut itu sebagai cinta
Sekarang aku belajar tidak ingin melukiskan wajah seseorang untuk menjadi pendamping halalku
Karena aku hanya ingin tiga kali pertemuan dalam kisah cintaku.
Pertama pertemuan saat taaruf, kedua khitbah, dan ketiga saat di altar pernikahan.
Ah, saat ini aku tidak akan menyebut nama dalam istikharahku karena Allah lebih baik dalam memilihkan siapa yang akan menjadi imam dalam memimpinku mendekatkan diri kepada Allah.

Siapapun yang menjadi "kamu" kelak aku akan mencintainya walau sebelum akad tak ada perasaan semacam itu. Langkahku akan menjadi langkah yang dipapah oleh Allah. Insya Allah. Bismillah ...
Sekarang aku sangat menyesal tentang masa yang telah lalu. Jika bisa kuputar aku tak akan mengutarakan perasaanku dan juga tidak akan pernah membuka kartu pada siapapun.
Namun yang lalu telah berlalu, maka aku tidak ingin hanya menyesalinya aku akan membuka lembaran baru.



Wednesday 9 November 2016

Vana Ilusion

Lihatlah pada pagi!
Bersamanya hadir cahaya yang menghangatkan di kala dingin menggigit
Oh!
Putaran waktu lebih cepat dari sebelumnya tanpa disadari
Bahkan matahari lebih giat di bandingkan berputarnya jarum jam yang menggantung di dinding rumah
Aku masih diam di sini
Memperhatikan setiap gerak yang hadir tertangkap mata
Satu per satu kupastikan dengan saksama
Ternyata itu bukan kau!
Walau hanya sekelebat saja, lagi-lagi itu bukan kau
Aku ingin bertanya namun semua kata seakan terkurung
Tak mampu meluncur seperti curahan hujan yang menerpa bumi, mereka lepas tanpa batas
Sedangkan aku terbatas!
Vana ilusion
Kau mimpi yang sia-sia
Kehadiranmu tak bisa ada sampai aku terjaga
Kau yang tak seharusnya aku gapai
Mengejarmu hanya percuma
Seharusnya pipiku ditampar agar kembali pada kesadaran yang nyata
Vana ilusion
Itulah kamu!


Saturday 5 November 2016

Ditegur Allah Melalui Orang Lain




Kesalahan itu tidak pernah terlihat di depan mata jika kita yang melakukannya. Seperti kata pepatah, "Gajah di depan mata tidak terlihat, namun semut di gunung jelas tampak." Ah, entahlah bagaimana isi pepatah tersebut, poinnya adalah kesalahan orang lain sekecil apapun akan selalu terlihat, sedangkan kesalahan diri sendiri tidak pernah disadari.
Lalu jika Allah masih sayang dengan kita, Dia tidak akan membiarkan hamba-Nya. Tersesat-dan-tersesat.
Jauh di dasar hati seorang hamba, ia tidak ingin mengkhianati Tuhannya. Menjadi sombong ataupun serakah terhadap apa yang Dia titip.
Bagaimana kasih sayang Allah itu muncul?
Yaitu dengan menghadirkan orang-orang yang peduli untuk kebaikan kita.
Diingatkanlah melalui lisan seseorang, padahal nyatanya Allah yang menggerakkan hatinya untuk mengingatkan saudaranya.
Jika diingatkan, tidak perlu marah.
Karena sejatinya, Allah yang mengingatkan.
Kita hanya perlu bersyukur karena masih ada orang-orang yang peduli tidak hanya dengan kehidupan kita di dunia, tapi kelak di akhirat. Jika seseorang mengabaikanmu dalam melakukan kesalahan, maka sudah jelas rasa kasihnya perlu dipertanyakan sebagai seorang saudara seiman.


Allah Al-Musta'an ketika nurani masih berbisik lirih untuk diselamatkan dari kekeliruan menjalani hidup.



Saturday 15 October 2016

Merayakan Ulang Tahun?

Ada ungkapan, "Yang diulang-ulang itu rasa syukur bukan hari lahir," atau "Yang diulang-ulang itu istighfar" dan memang benar adanya ungkapan tersebut.
Apa sih yang di-spesial-kan dari hari dan tahun lahir?
Biasanya orang berbahagia di hari ulang tahun. Namun terkadang kebahagiaan mereka diungkapkan dengan cara yang salah. Baik dengan cara memberi kejutan yang sama sekali tidak menyenangkan. Bahkan ada yang sampai celaka karena kejutan hari ulang tahun.
What? 
Pernah dengar atau baca beritanya enggak?
Dilansir oleh Okezone.com bahwa seorang korban berinisial "S" meninggal kesetrum akibat diikat di tiang lampu saat ulang tahun. [26 September 2016].
Atau banyak unsur membohongi hingga yang berulangtahun bukannya senang tapi menangis dan kesal. Apa itu yang dibanggakan dari merayakan ulang tahun?
Rasa syukur itu penting. Ya, bersyukur atas kelahiran seseorang juga tidak salah. Bukankah kita bersyukur karena Nabi Muhammad SAW telah dilahirkan ke dunia hingga menjadi penuntun umat?
Tidak akan terang dunia jika beliau tidak dilahirkan dan menjadi utusan Allah. Tidak ada yang salah dengan mengingat hari lahir seseorang. Namun caranya yang juga harus benar.
Bagaimana agar merayakan ulang tahun tidak berbuah petaka?
Misalnya kita bisa berbagi rezeki dengan anak-anak panti asuhan, para duafa, dan yang lainnya. Tidak mempermalukan atau membohongi yang sedang berulangtahun. Karena hal itu akan membuatnya kesal dan marah. Maka, bukankah itu bisa menjadi dosa bagi kita yang memancing amarah seseorang?
Kembali lagi, memberi kejutan, hadiah, atau mendoakan saudara kita tidak perlu hanya saat hari ulang tahun saja. Melainkan bisa di hari apapun dan kapanpun.

“Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian saling mencintai,”
(HR al-Bukhari, al-Baihaqi, Abu Ya’la)

Jadi, siapa yang mau ngasih mimin hadiah? walau ini bukan hari lahir mimin ... hehe ^^

Sunday 2 October 2016

Hijriah

Assalamu'alaikum Muharram,
Bulan pertama pada tahun yang dicintai muslim dunia
Adalah hijriah yang menjadi awal bersama
Saat tidak ada lagi suku dan budaya memisah
Karena islam yang mempersatukan
Aku heran pada mereka yang mengaku hamba
Namun lupa tahun yang menjadi awal cahaya
Mereka yang bereuforia dengan petasan pada hari yang dinyatakan tahun masehi
Era baru islamlah yang mesti disambut
Karena awal kehidupan yang penuh berkah
Awal lembaran yang akan menyempurnakan halaman selanjutnya



Saturday 18 June 2016

Stuck in the Cozy Moment

Awalnya, banyak hal yang ingin aku lakukan selama hidup di dunia ini. Namun setelah berjalan; melangkah dan berlari pada arena yang salah aku tidak mampu berhenti dan memulai lagi dari awal agar bisa berjalan di jalan yang tepat. 

Banyak kebingungan yang kumiliki, bahkan saat ini pun. Saat aku membutuhkan seseorang untuk mendengar cerita dan pendapatku, tapi ternyata tak seorang pun maka jawabannya adalah tetap dalam kebimbangan. Apakah harus lanjut atau berhenti selamanya. 

Keadaan ini memang bisa dianggap menyenangkan atau sebaliknya. Tergantung pada persepsi yang kita miliki. Setelah menarik napas lebih dalam dan mengembuskannya perlahan, banyak pelajaran yang mungkin bisa aku dapat. Aku katakan mungkin karena memang masih membingungkan. 

Aku merasa nyaman dengan kondisi sekarang, tapi terkadang perasaan jenuh ikut mengimbangi.
Hanya saja aku masih memiliki beberapa orang yang mesti aku perjuangkan meski berdiri sendiri pada tebing yang entah kapan akan menjadi ujung dari robohnya kekuatanku.


Now, i'm really stuck in this cozy moment and i don't know how to face this alone!


Saturday 21 May 2016

When Will You Come?




I really miss you, don't you know it?
It's hurted for me.
Feeling tears when i remember you
I have nothing about you to help me through
Are you serious that i have to wait for?
I really miss you...
Why we

Friday 13 May 2016

Sayap Emas


“Akulah sayapmu, yang kau butuhkan
Untuk nanti terbang, ke surga Dia”
-KD, Ost. SYTD-

Dahulu kala, terkisah seorang puteri yang terjatuh dari langit. Di sebuah perkampungan yang penuh dengan taman bunga, dia tinggal seorang diri. Kampung itu sepi dan tidak berpenghuni. Awalnya dia merasa heran dan kebingungan, namun seiring dengan waktu pun sang puteri terbiasa dengan kesendiriannya.

Pada suatu hari puteri berjalan-jalan di taman. Sesekali ia mencoba terbang dengan sayapnya yang robek karena jatuh dan tersangkut di sebuah pohon. Namun dengan wajah yang ditekuk ia menghembuskan napas kesal. Sayapnya tak berpungsi sama sekali. Ia pun pergi ke tebing yang tinggi hendak mencoba kemampuan terbangnya. Tangan dan sayapnya ia bentangkan lalu dengan mata tertutup sang puteri hendak melompat dari tebing. Tiba-tiba seseorang menahannya dengan suara yang keras.

“Kamu belum siap!”

Puteri seketika membuka mata dan menahan kakinya yang hendak melompat. Lalu ia mencari sumber suara.

“Kamu belum siap terbang dengan sayap rusak seperti itu, Puteri!” Seorang lelaki berdiri dengan memasang wajah khawatir.

“Siapa kamu?”

Monday 9 May 2016

Salam Malam






Assalamu'alaikum malam


Salam pun terucap untuk bintang, bulan, dan makluk Tuhan yang bermunculan di kala senja bermulai
Di sini hati masih seperti yang lalu, menyepi dalam asa. Bahagia bersama takwa. 
Mungkin memang keadaan tak selalu sama. 
Yang paling berarti, saat malam mulai menyelimuti maka itulah waktu yang terbaik. 
Terbaik mencurahkan isi hati dan menyendiri. 


Malam,  
Kau tempat aku menyeka lelah
Bernapas setelah hari-hari yang menyesakkan.
Bermimpi di saat kenyataan tidak terlalu indah untuk dihadapi
Malam...
Aku tahu besok kau akan lenyap seiring matahari menghampiri
Namun kutahu pasti, Tuhan akan mengembalikanmu untuk menghiburku. 
Begitulah, karena kau tercipta untuk melengkapi,
Salam terindah sebelum lelapku. 

Bunga Liar

Bunga Liar


Bunga ini hampir sama dengan bunga Thistle, itu kalau di Scotland. Entah apa namanya kalau di Indonesia. Yang jelas, bunga ini sering muncul di pinggiran jalan pada rumput-rumput liar.
Bentuknya yang kecil tidak terlalu mencolok perhatian orang.
Namun, saya senang melihat bunga ini.
Kenangan manis saat kecil, saya pandai membuat mahkota atau tiara dari bunga ini.
Jika dicoba sekarang entah masih bisa atau tidak.
Rindu sekali untuk melihat sekelompok bunga ini bermekaran.
Dia tidak memiliki bau. Kelopaknya yang kecil membuat saya terpesona.

Sunday 8 May 2016

My Adorable Kein


“Satu roti tawar, dan lima roti isi cokelat,” ucapku sambil menyerahkan pesanan Bibi Anna.

“Dan ini bagianmu, ambil kembaliannya.” Bibi Anna menyerahkan selembar uang bernilai seratus ribu rupiah.

“Wah, terima kasih. Mimpi apa aku semalam? Tapi, ini terlalu banyak.” Merasa tak nyaman aku pun mencoba memberikan uang kembalian.

“Tak apa. Aku senang memberimu. Ini jarang-jarang, kan?” Perempuan separuh baya itu tersenyum dan berjalan sambil melambai ke arahku. “Dua hari lagi jangan lupa antar seperti biasa, jangan telat ya?” Senyum merekah dari wajahnya.

“Baiklah, sampai jumpa.” Aku pun kembali mengayuh sepeda dengan beberapa roti di keranjang depan yang belum selesai diantar.

Rutinitas ini sudah kujalankan selama setahun. Selain pengalaman, koneksi dengan pelanggan juga menjadi hal yang menyenangkan. Walau terkadang, beberapa dari mereka sering mengeluh karena aku salah menyerahkan roti pesanannya.

Aku menarik rem sepeda dengan sekaligus, hampir saja seseorang tertabrak olehku. Seorang laki-laki berdiri memegang dada sembari menghela napas.

A Blogger




“Are you a blog writer?”

“Hu’um,” jawabku.

“Apa asyiknya? Kenapa tak kau coba mengirim tulisan ke media. Bisa dinikmati orang dan juga mendapat penghasilan tambahan.” Fa menyelidik sembari memberi masukan.

Aku berdiri, berjalan mendekati jendela yang terbuka. Di langit tampak biru dan juga gumpalan awan yang bergerombol. Sesekali angin bertiup mengusap wajahku lembut. Secangkir kopi di tangan kuteguk perlahan.

May, what should i do?


Well, i'm not going anywhere. 
Bored?
Of course! Never ask me about that. 
So what are you doing in this long may?
Sitting around the room and have a nice sleep rest. 
What should i do?
Menjadi karyawan memang terkadang membosankan. Karena harus terikat dengan rutinitas tertentu. Jika bertemu dengan hari libur pun yang diinginkan hanyalah bermalas-malasan. Because the work days will come again to againts your strength. 
In the free days, i really want to kill the time. But i have no choice. Lazy to move or something else. 
Apa ini sebuah keluhan?
I think it is... 
What should i do?
Let's replan again what have planned before. Maybe there're something wrong with those. 
I can't focus to my passion. 
For now... 
I just want to walk through the way infront of me. 


Sunday 13 March 2016

Maret, 2016


Maret, 2016
Sore semuanya...
Sebelumnya aku berpikir untuk tidak pernah menulis lagi di sini. Namun, beberapa saat kemudian berubah pikiran.
Inspirasi? Motivasi?
Ya, aku sempat memilikinya. Bahkan beberapa tulisan memang sengaja aku tujukan untuknya. Meski terkadang aku tahu itu salah. Karena takdir tidak bisa ditebak ujungnya. Apakah dia yang akan selalu menjadi inspirasi dan motivasiku, atau berubah seiring dengan waktu.

Bulan ini, usiaku akan mencapai 24 tahun. Sebagai seorang perempuan, seharusnya aku sudah lebih dewasa dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi, aku tidak seperti itu. Segala hal yang orang dewasa lakukan belum tentu bisa aku lakukan. Seperti mengambil keputusan yang benar saat dihadapkan pada sebuah atau beberapa pilihan.

Keajaiban?
Ya. Terkadang aku percaya bahwa keajaiban itu ada. Namun, secara rasional aku juga berpikir bahwa keajaiban itu hanyalah hasil dari usaha dan keyakinan. Tidak mungkin aku menjadi orang sukses kecuali ada keajaiban yang datang. Dengan kata lain, tidak mungkin aku menjadi orang yang sukses kecuali jika aku berusaha.

Harapan?
Setiap orang memang seharusnya punya harapan, bukan? Tapi... harapan itu hanya akan memberi rasa sakit jika ternyata harapan itu berakhir menyedihkan. Lebih baik teruslah hidup dalam kenyataan. Tak perlu terlalu banyak berharap namun berusahalah menyeberangi jembatan yang akan mengantarkan kita pada kenyataan yang kita inginkan.

Pertengahan Maret 2016, biarkan bunga terus mekar, lalu gugur, mekar lagi, gugur lagi. Seperti halnya siklus hujan. Dia jatuh ke bumi, namun dia pasti kembali ke langit.


Aku hanya menunggu keajaiban di antara sebagian dari harapan.

Annyeong haseyo. Dinda-imnika. Bangapseumnida!!!