Teruntukmu yang mengira bahwa melupakan adalah hal yang mudah,
Bahwa menyukai adalah hal yang tabu karena kita belum pantas.
Terkadang tangis sering aku sembunyikan karena tak terbiasa dengan perhatian dunia.
Aku berhenti mengharapkanmu dalam doa
Aku berhenti menunggumu tersebab takdir yang tak mampu ditebak
Karena takut perasaan ini salah menempatkan
Sudah kucoba beberapa cara menghapusmu dari ingatan
Namun semakin keras aku mencoba, semakin menyakitkan rasanya
Engkau yang tak mampu kusebut namanya di depan dunia
Sudahkah berdoa agar aku melupakanmu?
Atau doamu malah menguatkan hatiku untuk menunggu?
Aku tidak bisa membenci
Mana mungkin aku sanggup?
Sedangkan akulah yang memulainya ...
Waktu tidak dapat terputar kembali
Ucapan tak mungkin kutarik lagi
Lalu bagaimana?
Agar hati kita tidak lagi terluka
Agar aku dapat melepasmu dengan ikhlas
Walau tiada ikatan di antara kita namun rasanya sulit mempusmu secara permanen dalam memori
Bahwa menyukai adalah hal yang tabu karena kita belum pantas.
Terkadang tangis sering aku sembunyikan karena tak terbiasa dengan perhatian dunia.
Aku berhenti mengharapkanmu dalam doa
Aku berhenti menunggumu tersebab takdir yang tak mampu ditebak
Karena takut perasaan ini salah menempatkan
Sudah kucoba beberapa cara menghapusmu dari ingatan
Namun semakin keras aku mencoba, semakin menyakitkan rasanya
Engkau yang tak mampu kusebut namanya di depan dunia
Sudahkah berdoa agar aku melupakanmu?
Atau doamu malah menguatkan hatiku untuk menunggu?
Aku tidak bisa membenci
Mana mungkin aku sanggup?
Sedangkan akulah yang memulainya ...
Waktu tidak dapat terputar kembali
Ucapan tak mungkin kutarik lagi
Lalu bagaimana?
Agar hati kita tidak lagi terluka
Agar aku dapat melepasmu dengan ikhlas
Walau tiada ikatan di antara kita namun rasanya sulit mempusmu secara permanen dalam memori