Pages

Sunday 22 March 2015

Puisi Akrostik

Liktasiya Nadhir​

Oleh : Adin Neferu

Logat-logat cinta terapal merdu
Isyaratkan hati yang meramu rindu
Kau, bukankah ciptaan yang terindah
Tersebar sempurnamu dalam tawadhu
Akhlakmu terpuji setingkat suci
Sembahlah Allah tanpa ragu
Ikatkan tali-tali ukhuwah islam
Yang terajut dengan benang takwa
Agar jiwa peroleh naungan-Nya

Niscaya usia akan berakhir
Amal menjadi teman terakhir
Derma manfaat pembawa selamat
Harapan, tujuan hanya Allah satu
Ingatlah rangkaian huruf ini
Rupa dari syukurku atas hadirnya dirimu

Bogor, 20 Maret 2015

Puisi Akrostik


Muqoddasah

Oleh :  Ad.N

~♥M♥~

Melambai-lambai pujian lunglai, tertuju pada hamba yang takwa. Bermunajat pada Yang Maha Cinta.

~♥U♥~

Usik petapa di dalam surga. Mendapat suguhan man dan salwa. Ditemani bidadari bermata jeli. Yang memanjakan netra tanpa dosa.

~♥Q♥~

Qiraah merdu mengalun syahdu, membising ruang dipenuhi canda-canda bahagia. Bukan peri-peri dongeng melainkan ratu-ratu dunia penghafal kalam-Nya.

~♥A♥~

Akhlakmu melangit, tersohor putri berperangai welas asih. Ikhlas menyantuni anak yatim, berbagi rezeki pada fakir miskin dan jua berbakti kepada titah-Nya. Begitulah diri mengabdi pada Maha Pengasih.

~♥D♥~

Derita hilang, duka pun runtuh. Sekali-kali tidak akan luka kembali menyapa hati. Begitu tersirat dalam kitab suci. Cukuplah nikmat-nikmat duniawi terganti dengan yang lebih hakiki. Tak berujung, tetap, dan tiada lagi usiran dari langit. Mengendap dalam naungan mahabbah-Nya.

~♥D♥~

Dengan cinta kau ada di bumi. Menjadi khalifah yang dipercayai memegang janji. Jika saja kau ingkari pasti, gejolak api menjadi tempat kembali.

~♥A♥~

Andai bumi terus berputar sampai berita besar menggemparkan semesta. Seperti Termaktub dalam An-Naba, kita tak bisa mengelak fakta.

~♥S♥~

Saat manusia lain menjauh, kau malah semakin mendekat rapat. Tak peduli orang mengeluh, kau tetap merapal syahadat.

~♥A♥~

Apatah hamba berharap satu pintu. Melewatinya tanpa hisab nan pedih. Melesat cahaya melewati jembatan penentuan. Bahagiakah atau nestapa tak terperi

~♥H♥~

Hingga ruh berjumpa dengan Dzat yang nyawa berada di tangan-Nya. Saat manusia digiring menuju mahsyar perhitungan. Wahai jiwa, kembalilah dengan tenang. Dengan ridha dan diridhai-Nya.

Bogor, 22 Maret 2015

Khalifa



Oleh : Adin Neferu

Dering pertama darimu
Meluapkan emosi
Suaramu merdu
Kau sapa aku dengan tulisan
Pun lisan

Lalu hanya anggukan menyetujui ceritamu
Aku ingin memeluk kekata yang terperi
Adalah dengan pesan kau mendekapku
Membakar kayu-kayu yang membeku

Khalifa
Benar darah kita tak mengalir sama
Tak sekandung, tak serupa
Bahkan jauh berbeda

Aku tak pernah bersua rupamu
Bahkan potretmu entah
Yakin itu menancap
Sampai hatiku sesak
Bukan karena luka atau sakit
Namun, karena K-A-M-U
Cinta yang mengaku saudara

Bogor, 22 Maret 2015

Nakhoda Cinta




Satu akad halalkan kita
Menjalin dan merajut asmara
Di atas perahu bernakhoda hamba
Membentangkan layar-layar tunduk pada-Nya

Kaugelar sajadah rindu bersamaku
Mencumbu rahmat pada sepertiga malam
Bersama lantunkan ayat-ayat cinta
Mengharap ridha ‘tuk mendapat naungan-Nya

Kala ombak ujian menerjang
Saling berpegang, saling percaya
Menjaga keseimbangan harmoni cinta
Agar ‘tak karam perahu kita

Ke barat atau ke timur perahu berlayar teratur
Nakhoda cinta tak berhenti mengatur
Mengayomi dan mengarahkan keluarga agar ‘tak futur
Hingga berlabuh kita di dermaga surga yang makmur


Bogor, 01.03.15

Saturday 7 March 2015

Nil



Aku memandang
Dari batas yang tersekat
Garis-garis kedewasan
Menyendiri dari kerabat, dekat

Nil semakin keruh
Bukan tertumpuk debu gurun
Namun karena kita, dosa
Menjamah kemurnian sungai warisan

Air mengalir namun kering
Bukan surut hanya enggan
Melintasi negeri bergumul kuasa
Porak-porandakan asa mesir

Kau mengaduh
Reformasi terpaksa
Namun tak jua alirkan syara’
Hanya darah yang tercampur;miris

Teruntuk sahabat yang berjuang untuk negerinya di sana

Adin Neferu
07.03.15
Indonesia

https://www.facebook.com/dindalindiacahyani/posts/1039043562776808