Pic Source : http://sc16.supercomputing.org |
Unch sekali judulnya.
Walau sebenarnya penulis juga belum sanggup melaksanakan sepenuhnya, namun
beberapa kali sempat mencoba dan berhasil.
Yes, dunia ini
singkat. Mungkin sebagian orang tak sadar, namun jika kita sejenak berpikir,
saat kemarin minggu dan sudah bertemu dengan hari senin lagi. Pagi, kemudian
malam, pagi lagi, malam lagi, dan begitulah seterusnya tanpa kita sadari kaki hampir
menapak ke ujung waktu.
Nah, kebetulan ini
adalah desember yang merupakan
bulan terakhir tahun masehi. Hm, memang orang
muslim lebih terpacu kepada tahun hijriah, namun tak salah menggunakan
perhitungan matahari karena penentuan waktu salat pun melihat pergeseran
matahari, bukan? Huhu ngeles kaya bajaj.
Oke sebagai manusia
yang hidup, bersifat dinamis. Ciyelah bahasanya. Intinya kita yang senantiasa
bergerak, apa benar-benar bergerak atau stuck pada hal yang sama setiap harinya
tanpa ada perbaikan? Atau bahasa kerennya stagnan di tempat. Yang jelas,
sebagai seorang muslim seharusnya kita harus bisa menjadi lebih baik setiap
harinya, meminjam sebuah kalimat yang penulis tidak ketahui sumbernya sahihnya
:
“Barangsiapa yang harinya
sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung.
Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi”
Lalu perhatikan ayat di bawah ini :
“Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka
kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya
kami adalah orang-orang yakin.” As-sajdah : 12
Sebelum kita menyesal karena menyia-nyiakan waktu dengan hal sia-sia, maka bukankah sebaiknya kita gunakan waktu sebaik mungkin agar bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat? Karena penyesalan di akhirat tiada guna. Tak bisa lagi kita memutar waktu.
Lantas, bagaimana agar senantiasa bisa produktif?
Cekidot :
Menurut KBBI produktif
adalah
Bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar)
Mendatangkan (memberi hasil, manfaat, dan sebagainya); menguntungkan
Mampu menghasilkan terus dan dipakai secara terartur untuk membentuk unsur-unsur baru
Bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar)
Mendatangkan (memberi hasil, manfaat, dan sebagainya); menguntungkan
Mampu menghasilkan terus dan dipakai secara terartur untuk membentuk unsur-unsur baru
·
Bisa kita ambil kesimpulan bahwa produktif adalah senantiasa
menghasilkan sesuatu secara kontinyu untuk memberi manfaat untuk pribadi dan
atau orang lain.
Seperti halnya pekerja/buruh/karyawan/pengusaha senantiasa
menghasilkan sesuatu untuk mencapai goal tertentu. Nah bagaimana jika kita
hapuskan status keduniawian itu. Ambil secara umum saja sebagai manusia kita
harus bisa menjadi orang yang produktif. Walau tidak bekerja atau menjadi
pengusaha namun harus memaksimalkan waktu 24 jam dengan kualitas yang baik
sehingga kelak kita bisa mempertanggungjawabkan waktu yang diberikan kepada
kita.
Make A Deadline
Bagi seorang penulis (walau sekedar penulis tanpa bayaran,
hoho) sudah tidak asing yang namanya deadline atau dalam bahasa ibu disebut
batas waktu. Unch. Balik lagi, sebagai manusia tentu kita punya batas waktu
hidup di dunia ini. Jaman now, paling seratus atau beberapa tahun ke depan kita sudah ada di
dalam kubur. Namun berbicara batas waktu, buatlah sebuah deadline harian, yang
akan membuat kita bisa terus menjadi lebih baik setiap harinya.
Contoh : Misal dalam sehari harus bisa baca qur’an satu juz,
hafalan minimal satu ayat, baca terjemah qur’an minimal 10 ayat, olahraga 30
menit, baca berita minimal satu artikel, dan lain sebagainya. Di mana goal ini
harus dicapai dari pagi sampai petang menjelang.
Sehingga dengan itu kita bisa lihat kemajuan diri kita
sendiri, jika tidak tercapai maka bisa dikoreksi dimana letak kesalahannya atau
hambatannya.
Lihat ke Atas dan Bawah
Lihatlah kepada orang-orang yang sukses, dan pikirkan
sejenak apa yang membedakan kita dengannya. Tentu setiap orang memiliki
kapasitas masing-masing. Namun selama napas kita berembus, dan yakin bahwa
Allah yang Kuasa berkendak. Tak ada salahnya membandingkan, jika mereka bisa,
kenapa kita tidak? Bukan harus sama persis, namun adalah mereka bisa meraih
mimpi, kenapa kita hanya diam? Mimpi atau pencapaian orang mungkin
berbeda-beda, namun Tuhan telah berikan seperangkat kemampuan untuk mencapai
mimpi itu. Kita punya waktu 24 jam yang sama, ketika mereka berusaha apa kita juga
berusaha atau hanya tidur dan bermalas-malasan?
Lalu lihat ke bawah, orang-orang yang kesulitan dan
menderita. Apa yang menyebabkan mereka seperti itu, apa kita menyamai mereka? Hal
ini harus jadi bahan renungan dan juga dorongan, kaluw kita mampu menjadi orang
yang di atas tentu lebih baik sehingga bisa menolong mereka yang di bawah.
Satu Langkah yang tak Diduga
Mungkin kita berpikir, “Ah sia-sia, dan ingin berhenti". Padahal
kita tidak tahu selangkah lagi adalah tujuan yang kita impikan selama ini. Maka
jangan pernah berhenti di tengah jalan ketika sudah memulai dan merasa
terhambat, teruslah melangkah sampai tujuan akhir. Karena petani mungkin bisa
gagal panen, namun tak seharusnya dia berhenti karena besok tak ada persediaan
pangan jika ia berhenti. Maka teruslah berusaha, hasil panen itu akan terasa
manis pada akhirnya dan tidak akan membiarkanmu kelaparan.
Well, memang sangat terasa bijak. Namun orang bijak tak
harus selalu mereka yang bermobil dan bervilla, dan botak kepalanya. Sekelas manusia yang tak
memiliki apa-apa bahkan bisa lebih bijak dalam menggunakan waktunya.
Selamat produktif di akhir tahun
No comments:
Post a Comment